Our amazing new site will launch in

Kamis, 29 November 2012

Tugas esai KBBI

Nama : Yudha Rizky Saputra
NPM  : 2012-435-000-97
Diri Sendiri

          Nama saya Yudha Rizky Saputra, saya berumur 18 tahun. Saya anak dari pasangan Agus Supriyatno dan Misyati. Saya anak terakir, saya mempunyai kakak laki-laki bernama Dhika Kameswara. Umur Kakak saya 24 tahun dan bekerja sebagai penjual baju jersey, jam, dan sejenisnya secara online. Kami tinggal di komplek perumahan TNI-AU.
          Saya menetap di Jakarta sejak tahun 1994 tepat dengan tahun kelahiran saya. Sebenarnya banyak sekali yang dapat saya ceritakan tentang kehidupan saya, tapi saya hanya akan membahasa sebagian kecil saja. Dimulai saat saya menginjak bangku Taman Kanak-Kanak (TK). Saya langsung masuk ke kelas nol besar, sebab ada 2 kelas yaitu nol kecil dan nol besar, di sana sangat banyak sekali anak-anak yang seumuran dengan saya, entah itu perempuan atau laki-laki, banyak rupa dan ragam teman-teman saya di sana, dari yang hitam sampai yang putih, dari yang kurus sampai yang gendut, dan juga dari yang biasa saja sampai yang tampan , saya termasuk kategori yang biasa biasa saja hehehe. Tempat pertama anak-anak duduk di bangku sekolah, saat pertama mengenal teman dan orang baru di luar rumah, siapa pun itu. Di TK jiwa anak kecil kita pasti masih sangat kental, manka dari itu di TK kita diajarkan bagaimana cara mengenal huruf, menggambar dan sebagainya, suasana di mana penuh dengan canda dan tawa, riang dan gembira. Dan TK nya pun tidak jauh dengan rumah saya hehehe ya sekitar 1,5 Km dari rumah saya menuju TK. Jajanan nya yg beragam dan murah meriah yang membuat anak-anak kecil suka sekali jajan sepulang belajar.
         Ada ibu guru yang galak dan juga ada yang baik, mereka semua beragam dari sikap cara mengajarnya dan juga sifatnya. Banyak sekali cerita-cerita yang membuat saya senyum sendiri ketika mengingatnya. Ya cukup sampai sini saja cerita ketika waktu saya TK, kita akan lanjut ke jenjang berikutnya, oke siap? Lanjut! SMP N 214 Jakarta Timur (Sekolah Menengah Pertama) di mana SMP yang tidak terlalu jelek dan tidak terlalu bagus, tetapi menurut saya cukup memuaskan dengan segala fasilitas nya, sebab SMP ini tidak terlalu popular dulu, beda dengan sekarang, akan tetapi menurut saya tidaklah penting di mana kita menuntut ilmu sebab semuanya sama saja, hanya cara mengajar, materi dan fasilitas yang membedakan itu semua, yang paling penting balik lagi ke pribadi masing-masing bagaimana cara kita untuk beradaptasi dan menyesuaikan terhadap lingkungan sekitar. 3 tahun saya mengeyam pendidikan di SMP dan juga mendapatkan 3 kelas yang berbeda tiap jenjangnya, kelas VII, VII, IX dulu masih kelas 1, 2, 3.
          Saya masuk ke kelas VII-2 di mana kelas pertama saya masuk SMP hehehe, banyak teman wajah baru, teman baru, seragam baru, kecuali tas dan yang lainnya punya saya tidak baru hehehe, sebab tidak harus baru dalam segala hal selagi yang kita punya masih layak untuk dipakai. Kelas yang nyaman dengan beragam manusia hehehe. Hari demi hari aku lewati, pelajaran demi pelajaran terlewati, banyak sekali kenangan di kelas VII-2 ini mulai dari yang menyenangkan sampai tidak menyenangkan. Sempat saya dijauhi anak-anak cowo sekelas karena saya tidak memberikan jawaban ketika ulangan tata busana, padahal alas an saya tidak memberikan karena gurunya duduk dibelakang saya, tapi itu tidak masalah buat saya, karena saya sudah terbiasa dengan hal hal seperti itu. Oh iya kenapa jadi curhat (curahan hati) haha, cukup! Saya sangat senang dengan pagelaran yang diadakan menjelang ulangan umum, sebab waktu yang tepat untuk unjuk bakat dan kemampuan, sangat berguna untuk melatih rasa percaya diri dari seorang anak. Lanjut, sekarang memasuki frase kenaikan kelas, yang mana di kelas VIII ini dibagi menjadi dua kelas yaitu pagi dan siang, melewati undian, dan ternyata saya dapet siang, tetapi dengan izin wali kelas saya yang baik hati akirnya saya masuk kelas pagi.
          Kelas VIII-2 adalah kelas yang memiliki beragam manusia juga hehe, anaknya sangat baik dan ramah walau ada beberapa yang bandel tetapi mereka seru dan dapat membuat kelas menjadi ramai, di sini adalah masa dimana kita sebagai anak SMP merasakan indahnya masa masa untuk merasakan bermain dan berkumpul dengan teman baru, bercanda bergurau, dan sebagainya, yang nantinya tidak akan bisa dirasakan lagi ketika duduk di kelas IX nanti. Saya termasuk anak yang sangat pendiam, jadi teman saya hanya sedikit hahaha, tapi saya anak yang mudah bergaul, hanya pendiam saja. Karena dari itu saya jarang merasakan nongkrong-nongkrongnya anak SMP sepulang sekolah, sebenarnya sangat menyenangkan, sebab dapat menghibur hati yang bilamana sedang gundah gulana.
Hari demi hari terlewati, pelajaran demi pelajaran terlampaui sudah, memasuki frase ulangan umum untuk menentukan naik atau tidaknya kita ke jenjang yang lebih tinggi yaitu kelas IX. Kelas yang sangat ditunggu-tunggu dan juga di takuti, sebab di sinilah kita akan merasakan lelahnya pikiran dan otak kita untuk di paksa terus untuk belajar lebih serius, yang mana ada namanya PM (Pendalaman Materi) agar dapat lebih memahami materi mata pelajaran Ujian Nasional nanti. Oh iya Alhamdulillah saya naik kelas dan masuk di kelas IX-7, di sini kelas yang tambah ramai saja, teman baru yang tadinya tidak kenal menjadi kenal, walau muka mereka sudah tidak asing lagi tetapi hanya tidak mengenal nama saja. Sebenarnya saya senang dengan pelajaran Bahasa Indonesia, apalagi saat berdiskusi, di sini kita dapat memahami lebih dari suatu materi yang sedang kita bahas sebab, banyak sekali masukan dari teman-teman, pertanyaan yang mereka ajukan dan juga penjelasan dari seorang guru, membuat suasa tidak membosankan, dan tidak terasa waktu cepat berlalu, sangat banyak manfaatnya menurut saya, dapat juga melatih seorang untuk bicara langsung di depan para pendengar. Namun saya termasuk orang yang selalu berdebar debar merasakan cepatnya denyut jantung ini ketika harus berbicara di depan para pendengar, padahal saya menyukainya, hanya di situlah kendala saya dalam mengekspresikan kenginan saya. Pelajaran yang bertambah rumit ya, sesuai dengan tingkatnya yaitu kelas IX, oh iya saya lupa membahas tentang kantin di SMP N 214 ini hehe, nanti ada bagian tersendiri kok di paragraph selanjutnya.
          Sesuai dengan janji saya akan membahas mengenai kantin di SMP N 214 ini, pertama tama saya akan menjabarkan siapa saja penjual dan ada berapa macam sih makanan di kantin ini, lalu selanjutnya mengenai kesan dan pesannya. Ya, pertama saya mulai dari dekat yaitu warung mie rebus, mie goreng dan juga bakso, terkadang dia juga menjual otak-otak ikan. Kedua adalah warung Pak Tarjo, bapak ini sangat galak haha dalam arti berbicara nya langtang. Dia menjual berbagai macam jajanan warung seperti makanan ringan dan juga peralatan menulis, pokoknya persis seperti warung di dekat rumah kita, hanya saja ini versi sekolahannya. Ketiga adalah warung Jawa, kenapa disebut Jawa haha saya juga tidak tahu, tetapi anak-anak memanggilnya seperti itu, di sini adalah warung penjual berbagai macam minuman es dari berbagai rasa, harga dimulai dari Rp 1000-semau kita dan sanggup menghabiskannya, bias di gelas dan juga di plastic agar bias dibawa kemana mana, rasanya enak tidak kalah dengan minuman bermerek yang dijual di warung, oh iya Om Jawa ini terkenal isengnya, setiap ada anak yang lewat untuk ke kamar mandi pasti dia siram dengan air atau ditembaknya dengan pistol mainan, membuat seisi kantin tertawa. Dan yang terakir adalah warung nasi Nyak. Anak-anak biasa memanggilnya seperti itu, dia menjual berbagai macam nasi mulai dari nasi goring, nasi uduk, nasi kuning, yang ditambah dengan telur dadar tepung, diolesi dengan sambel khas nyak yang pedes! Dibandrol dengan harga Rp 3000/porsi.
          Kantin yang sederhana namun sangat berkesan dan juga lengkap, serta para penjualnya yang ramah dan seru. Mungkin sekarang mereka sudah tidak ingat lagi dengan para alumni beberapa tahun yang lalu.
          Kita lewati saja tentang Ujian Nasional sebab masih banyak pembahasan saya mengenai frase SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Karena saya lulus dengan nilai yang sangat memuaskan buat saya, Alhamdulillah. Saya tidak ada keinginan untuk masuk SMA (Sekolah Menengah Atas). Jadi saya masuk SMK, lebih tepatnya STM jurusan TKR (Teknik Kendaraan Ringan). Saya masuk di kelas TKR 1, mendapatkan teman yang dulu juga teman saya sewaktu di SMP, dan juga dari sekolahan lain yang belum saya kenal, jadi saya mengenal banyak teman baru lagi, tetap dengan sepatu baju dan tas yang tidak baru, tetapi yang paling penting semangat yang baru! Seragam putih abu-abu, saatnya untuk mengenyam pendidikan di frase SMK ini, sebenarnya materi yang harusnya kita dapat di SMK adalah lebih banyak ke praktek dibanding dengan teori, sebab akan lebih efektif  bilama seperti itu. Di kelas TKR 1 seluruh anak-anak kelas masih belum bias berbaur satu sama lain, namanya juga masih masa perkenalan.
          Saya akan sedikit membahas tentang hobi saya. Hobi saya adalah bermain musik lebih tepatnya saya adalah gitaris dan juga sangat amatiran, maklum saya masih pemula dan masih dalam tahap belajar, namu belakangan ini saya sudah tidak pernah lagi memainkan gitar, mungkin waktu yang sudah semakin berkurang. Idola saya adalah gitaris legenda yang bernama Yngwie Malmsteen, dia termasuk gitaris shredder duni tercepat kedua sesudah Michael Angelo Batio, gitaris NO.1 dunia. Dan dia setara dengan steve vai dan juga joe satriani. Saya dulu suka dengan genre music punk-rock seperti Superman Is Dead. Mereka adalah band asal pulau dewata. Dengan cirri khas vokalisnya yang bersuara serak basah. Dan sekarang saya suka dengan genre cadas yaitu underground lebih tepatnya death-metal dan sealiran lainnya, tetapi saya hanya sebatas suka saja tidak terlalu fanatik sekali.
Lanjut di frase SMK. Rata-rata yang bersekolah disini adalah kaum laki-laki, ada juga perempuannya tetapi hanya satu saja. Di sekolah ini saya memiliki guru favorit saya yang bernama Bu Handari, dia adalah guru matematika yang kecerdasannya di atas rata-rata, sebab ketika dia mengerjakan soal matematika tidak ada kendala baginya, bagaikan mobil yang melintas di jalan tol. Pokoknya dua jempol buat Bu Handari. Dia sosok guru yang pendiam tetapi dia juga iseng terhadap siswa. Sangat mengasyikan berbincang dan belajar dengannya. Walaupun saya lemah di hitung-hitungan, dia juga semangat untuk saya dalam belajar matematika.
          Dulu saya sempat berjualan di kelas yaitu berjualan keripik singkong sambel, walau hanya di kelas saya saja, tetapi saya sangat senang masih ada peminatnya, tetapi saya sekarang vakum sementara sebab kendala dimodal dan waktu serta tenaga kerja. Bisa merasakan bagaimana sulitnya mencari nafkah hehehe. Sekian cerita kehidupan saya yang saya sebut dengan “My Self”.
Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih, wassalamualaikum Wr. Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Waktu Tidak Akan Pernah Berputar Kembali

About Me

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

This is my zone..

Let It Flow

Total Tayangan Halaman